Kompetensi Pemimpin Dunia

Takjub membaca kisah pemimpin dunia. Tidak selalu lahir dari keluarga berada. Kesulitan hidup, tekanan, membuat mereka kuat. Sosok pembelajar sejati dan penantang zaman.

Luas cara pandang. Kata dan tindakan punya pengaruh. Pikiran melampaui masa. Berani mengambil keputusan besar. Hadir pada momentum yang tepat, ketika negara membutuhkan perubahan.

Kerja besar pemimpin adalah membawa angin perubahan. Perubahan ke arah lebih baik. Menuju tatanan kehidupan lebih berlimpah, tentram, dan beradab.

Indonesia punya pemimpin kaliber dunia. Bung Karno dan Bung Hatta pahlawan proklamator. Di tengah tekanan penjajah dan ketidakpastian, mereka menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia telah merdeka.

Singapura pulau kecil tapi makmur. Ekonominya kuat tanpa didukung sumber daya alam. Ada peran Lee Kuan Yew menjadikan Singapura negeri modern, efisien, dan sejahtera.

Filipina dipimpin Dueterte sangat serius memerangi bandar narkoba. Sosok kontrovesial, menerapkan hukum jalanan bagi gembong narkoba. Ribuan pengedar narkoba tewas tanpa melalui proses hukum.

Apa saja kompetensi di balik pemimpin dunia yang berpengaruh, agar perubahan dapat dicapai ?

NARASI
Narasi adalah kemampuan pemimpin untuk merangkai skenario strategis perubahan. Melihat situasi, krisis, dan dinamika. Membaca informasi dan data.

Mengurai persoalan domestik hingga global. Dari persoalan politik sampai geopolitik. Lalu merangkainya menjadi sebuah goal, ide besar, rencana strategis untuk melakukan perubahan.

Turki memiliki visi 2023. Menetapkan capaian kuantitatif. Di antaranya masuk 10 besar perekonomian dunia. Menurunkan pengangguran hingga kurang dari 5%. Di bidang pariwisata Turki menargetkan 50 juta wisatawan per tahun. Narasi ini dibawa Erdogan untuk membawa Turki menjadi negara kuat dan berpengaruh.

ORASI
Kompetensi utama pemimpin perubahan adalah orasi. Orasi merupakan komunikasi oral disampaikan ke khalayak umum. Kepiawaian pemimpin berorasi dapat mempengaruhi cara pandang, mindset, sampai menggerakan orang untuk berubah.

Pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro sosok orator ulung. Orasinya seringkali menyerang pemimpin kapitalis. Figur Castro dieluh-eluhkan rakyat Kuba, sekaligus dibenci lawan-lawan politiknya. Di suatu sidang majelis umum PBB Castro pernah berorasi selama 4 jam 29 menit. Menariknya naskah orasinya ditulis sendiri oleh Castro.

KOLABORASI
Sehebat-hebatnya seorang pemimpin, tidak akan mampu bekerja seorang diri. Terlebih mengelola negara. Narasi besar pemimpin perlu didukung kemahiran kolaborasi. Menyelaraskan tim. Melibatkan berbagai pihak untuk bersatu menggapai tujuan yang besar.

Keterlibatan Indonesia dalam KTT Asia Afrika dan Gerakan Non Blok bisa menjadi contoh betapa penting bagi pemimpin dunia untuk menjalin kerjasama antar bangsa demi kepentingan bersama.

Negara-negara di eropa yang tergabung dalam uni eropa berkolaborasi untuk mendongkrak kemajuan ekonomi dan sosial. Euro jadi mata uang bersama.

MOBILISASI
Pemimpin dunia memiliki kemampuan memobilisasi seluruh sumber daya yang dimiliki negara. Mulai dari ekonomi, sumber daya manusia, teknologi, militer, politik dan sumber daya alam.

Seluruh sumber daya dikerahkan untuk menopang kedaulatan, kesejahteraan, stabilitas, perdamaian dan positioning sebuah negara untuk mencapai kemajuan dalam berbagai indikator.

Xi Jinping presiden cina seumur hidup memobilisasi seluruh sumber daya untuk mempersiapkan Cina menjadi negara kuat menggeser Amerika. Cina terus memperkuat basis militernya untuk menantang dominasi militer Amerika.

EKSEKUSI
Rencana hebat pemimpin tidak punya arti tanpa adanya eksekusi. Eksekusi berarti aksi nyata. Eksekusi bermakna membuat keputusan. Keputusan melahirkan tindakan. Tindakan memberikan dampak dan hasil.

Syaikh Hamad bin Khallifa Al Thani sosok penting di balik kemakmuran Qatar. Dua keputusan besar pernah diambil. Pertama, mengkudeta sang ayah lewat kudeta tak berdarah. Untuk menyelamatkan Qatar dari kondisi darurat dan membangun kekuatan ekonomi.

Kedua, menyerahkan kekuasaan kepada anaknya yang masih muda berusia 33 tahun, Sheik Tamim bin Hamad al-Thani. Keputusan ini untuk memberikan kesempatan berkuasa bagi generasi muda membangun Qatar. Tahun 2022 Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA.

Kompetensi pemimpin dunia perlu dimiliki pemangku jabatan di negeri ini. Tak terkecuali di lapisan sosial paling bawah. Mulai dari pemimpin di tingkat desa, kelompok, organisasi, komunitas, perusahaan sampai pemerintahan paling atas. Agar Indonesia makin kuat dan sejahtera.

1 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *