Kedermawanan Solusi Pangan

Aktivitas jual beli terus menurun sejak wabah corona merebak di tanah air. Perusahaan mulai merumahkan karyawan. Industri kecil gulung tikar. Gelombang PHK massal makin massif. Ekonomi rumah tangga makin tertekan. Penghasilan terus menipis, bahkan tidak ada.

Kesulitan membeli bahan pangan makin dirasakan, khususnya oleh masyarakat bawah. Bahan pangan tersedia di pasar. Namun tidak mampu membeli. Daya beli turun drastis. Teriak kelaparan seolah membahana di seantero negeri.

Saatnya menggerakkan kebaikan. Kedermawanan menjadi solusi ketersediaan pangan bagi keluarga miskin. Durasi pandemi yang tidak pasti, diperlukan uluran tangan dari para dermawan. Kepedulian kepada sesama dapat diwujudkan melalui pemberian bantuan pangan.

Kepedulian pangan perlu diperkuat di tengah pandemi. Stok kebutuhan pangan dilakukan tidak hanya untuk diri sendiri. Sebagian diberikan kepada orang lain sebagai spirit altruistik. Dalam definisi Auguste Comte altruisme sebagai “living for others” atau hidup bagi orang lain.

Saatnya menciptakan momen kebersamaan untuk berbagi pangan. Meringankan derita orang lain secara tulus. Membantu tanpa pamrih. Satu orang membantu satu orang. Satu kelompok membantu ketersediaan pangan bagi kelompok lain. Bagi umat Islam berbagi pangan merupakan wujud amal kebaikan sebagaimana termaktub dalam qur’an surat al-Baqarah (2) : 195.

“Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”.

Kreatifitas Bantuan Pangan

COVID-19 menimbulkan keadaan darurat. Upaya memberikan bantuan karitatif perlu dilakukan. Pemberian langsung berupa bantuan pangan dapat meringankan masyarakat yang mulai lapar. Meski bantuan ini bersifat jangka pendek. Pemadam kegawatdaruratan sosial. Kreatifitas tetap diperlukan agar bantuan lebih optimal.

Kreatifitas dapat dimulai dari penentuan jenis bahan pangan dan jangka waktu bantuan. Paket bantuan bahan pangan dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan makan selama 7 hari atau 14 hari. Tergantung kekuatan sumber daya yang dimiliki. Sebagaimana dilakukan Dompet Sosial (DSM) belum lama ini bekerjasama dengan kitabisa menyalurkan paket sembako 14 hari.

Apabila dana yang tersedia terbatas. Bahan pangan karbohidrat dapat diperbanyak seperti beras, mie telur, tepung, dilengkapi telur dan minyak. Jika dana cukup, kuantitas bahan lauk dibuat seimbang dengan bahan karbohidrat. Bahan lauk yakni sarden kaleng dan telur diperbanyak jumlahnya. Dilengkapi gula, kecap, garam, dan susu. Sangat baik jika dilengkapi sayuran yang tahan lama semisal kentang, wortel, dan mentimun. Lebih bermanfaat jika ditambahkan aneka buah untuk memperkuat imun penerima manfaat.

Pembelian bahan pangan dapat melibatkan petani binaan. Agar petani memperoleh pendapatan lebih layak. Sebagian dibeli di pedagang-pedagang kecil, agar mereka masih mendapatkan penghasilan.

Bantuan pangan juga bisa dirupakan nasi bungkus atau nasi kotak. Masyarakat dapat langsung menikmati. Satu makanan siap santap diusahakan banyak lauk dan nasi, agar dapat dimakan lebih dari satu anggota keluarga. Tentu lebih optimal, jika satu keluarga diberi paket nasi sesuai jumlah anggota keluarga.

Paket bantuan nasi dapat pula diproduksi melalui dapur umum berbasis masjid atau komunitas. Bekerjasama dengan usaha katering yang terbiasa memasak dalam jumlah besar dan cepat. Skema bantuan paket nasi juga dapat memberdayakan masyarakat kecil yang memiliki usaha warung makan atau jual nasi bungkus.

Dampak corona membuat penjual nasi kesulitan mencari pembeli. Melibatkan usaha kecil, sehingga mereka memiliki penghasilan tambahan. Memperoleh dua manfaat sekaligus. Dimasak oleh mustahik, disalurkan untuk mustahik.

Dalam mengolah dan menyalurkan bantuan pangan tetap harus memperhatikan protokol keselamatan bersama. Pemakaian masker, sarung tangan, penutup kepala, dan mengatur jarak dilakukan untuk mencegah potensi penularan COVID-19.

Galang Kepedulian Pangan

Dimulai dari dana pribadi untuk membantu sejumlah orang yang terdampak pandemi. Tentu saja jumlah yang dibantu terbatas sesuai kemampuan dana. Lebib maksimal jika melibatkan banyak pihak untuk berbagi. Manfaat bantuan dirasakan lebih banyak orang.

COVID-19 merupakan ancaman  bagi mustahik. Sekaligus jadi peluang bagi organisasi pengelola zakat mengajak orang lain untuk berbagi bantuan pangan. Didukung donatur individu dan perusahaan melalui dana ZIS atau CSR. Bagi petani atau peternak yang sudah mencapai nisob dapat menyalurkan zakat dalam bentuk bahan pangan atau hewan ternak.

Di masa pandemi ajakan berdonasi melalui kontak fisik, beresiko tertular. Alternatif galang dana secara online, bekerjasama dengan platform online dapat membantu agar penerimaaan dana optimal. Ajakan berbagi bisa dikerjakan secara online melalui sosial media dan aplikasi pesan.

Kemandirian Pangan

FAO memperingatkan, COVID-19 menganggu ketersediaan pangan. Kebijakan pembatasan sosial secara luas menghambat aktivitas produksi pangan. Kenaikan harga dapat terjadi di beberapa produk pangan. Sementara kemampuan masyarakat bawah untuk membeli semakin menurun.

Kedermawanan dapat dilakukan melalui skema diversifikasi dan kemandirian pangan. Dana ZISWAF yang dikelola OPZ dapat dialokasikan untuk menggerakkan sektor pertanian. Pemberian bantuan bibit. Cocok tanam dalam skala kecil bisa dilakukan di level rumah tangga. Edukasi binaan untuk mengoptimalkan pekarangan, lahan sempit, untuk dijadikan tempat bertanam sayur dan buah.

Upaya diversifikasi pangan digiatkan agar masyarakat tidak bergantung pada makanan pokok berbahan beras. Jenis bahan makanan seperti ubi, singkong, sukun, jagung, sagu, dan kacang-kacangan mengandung karbohidrat sebagai pengganti beras.

Cocok tanam skala lebih luas melibatkan kelompok-kelompok pertanian. Tidak hanya menanam beras. Menanam bahan pangan pengganti sesuai musim tanam, agar ketersediaan pangan tetap terpenuhi. Ikhtiar kemandirian pangan diharapkan dapat mencegah krisis pangan. Keberlangsungan stok pangan terpenuhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *