Mengelola Sikap

Setiap orang punya sikap. Masyarakat bawah punya sikap. Pemimpin negara punya sikap. Ketika panen buah naga melimpah di Banyuwangi. Pasar tidak mampu menyerap, harga anjlok. Petani buah naga menyampaikan sikap kecewa lewat protes. Pemerintah Banyuwangi mengambil sikap tanggungjawab mencari solusi.

Saat jalan raya Gubeng ambles, Risma, walikota Surabaya, berkoordinasi dengan aparatur pemerintah. Memastikan tidak ada korban jiwa. Meski tidak langsung datang ke lokasi karena sakit, Risma mampu memobilisasi tim gabungan untuk melakukan respon cepat. Sehari kemudian, Risma meninjau langsung kondisi jalan ambles akibat proyek pengerjaan basement Rumah Sakit Siloam.

Dalam kondisi pucat, menggunakan kursi roda, Risma tegas mengatur tim gabungan. Memastikan mereka tepat mengambil tindakan normalisasi jalan. Sebagai walikota, Risma menunjukan sikap peduli ditandai dengan tindakan dan pengambilan keputusan. Sikap pemimpin mengambil tanggungjawab atas kondisi fisik kota dan keselamatan warganya.

Pasca cuitan Achmad Zaky soal minimnya alokasi riset dan pengembangan di Indonesia. Bukalapak, perusahaan startup belanja online diserang tagar #UninstallBukalapak. Achmad Zaky sebagai CEO menunjukan sikap penyesalan dengan meminta maaf. Menemui presiden untuk memohon uninstall dihentikan, agar brand selamat, pelanggan tetap setia.

Sikap merupakan perasaan yang timbul pada orang lain. Ekspresi terhadap peristiwa. Respon pada fakta atau data. Sikap tampak pada tingkah laku. Sikap tercermin dari gerakan tubuh. Sikap mendorong orang untuk bertindak. Sikap dapat dirasakan orang lain. Sikap merupakan unsur kecerdasan sosial untuk membuka hubungan dengan lingkungan sosial.

Meski sikap dapat dilihat dari luar, terkadang sikap tidak selaras dengan tindakan. Sebab sikap seseorang dapat dipengaruhi persepsi. Proses menyerap pesan yang masuk melalui otak dan panca indera. Akibatnya, tindakan yang dipilih disesuaikan dengan persespi. Persepsi yang tepat akan medorong orang bersikap dan bertindak secara tepat sesuai situasi yang terjadi.

Sikap bukan ekspresi permanen. Sikap sangat dinamis. Dapat berubah disebabkan sejumlah faktor. Seperti pengalaman hidup. Pengalaman pahit getir kehidupan, membuat orang bersikap tegar ketika menghadapi ujian. Pengalaman dalam menangani peristiwa yang sama, bisa membuat orang bersikap serupa. Pengalaman memimpin prajurit perang, mendorong bersikap tegas dan cepat.

Ilmu pengetahuan juga turut membentuk sikap. Ilmu dari institusi pendidikan. Pengetahuan keagamaan, dapat mewarnai sikap. Dokter dengan ilmu dan pengalaman tetap menunjukan sikap tenang, cepat dan cermat, ketika menangani pasien kritis. Pilot bersikap tenang ketika menghadapi cuaca buruk, karena ilmu dan pengalaman yang dimiliki.

Faktor kondisi emosional bisa memacu seseorang bersikap secara spontan. Emosi sesaat akibat frustasi bisa memunculkan sikap yang buruk. Penyitas bencana menunjukkan sikap marah sebagai respon tidak tersedianya kebutuhan hidup dasar, seperti makanan dan obat-obatan. Emosi akibat aspirasi tidak direspon pemerintah dapat mendorong demonstran bersikap geram, bisa berujung tindakan anarkis.

Sikap merupakan potensi personal yang layak dikembangkan. Sikap ada dua bentuk. Sikap positif, dapat membangun kehidupan seseorang menjadi baik. Sikat negatif dapat merusak kehidupan individu menjadi tidak berkembang, bahkan rusak. Sikap positif layak dilestarikan. Sikap negatif wajib dikendalikan.

Sikap positif dapat membuka jalan kesuksesan. Karir dalam pekerjaan semakin gemilang tatkala didukung sikap positif. Bisnis terus bertumbuh berkat sikap positif karyawan dan pemilik perusahaan. Keluarga makin harmonis ketika suami istri saling bersikap secara positif. Pemimpin negara mampu mengelola seluruh potensi sumber daya bangsa ketika mampu mengelola sikap dengan baik.

Sikap itu seperti benih, ia perlu ditanam di tanah yang subur, agar terus bertumbuh. Dirawat agar tidak layu dan tetap segar. Dilindungi agar tidak terkontaminasi dengan racun yang merusak. Dikembangkan agar memiliki manfaat luas bagi tatanan kehidupan sosial. Berikut ini sikap positif yang dapat dikembangkan, agar jalan sukses dan kebaikan terbentang luas:

Bangga

Sikap bangga adalah wujud rasa suka, cinta, sayang, yang dapat menghadirkan energi kebahagiaan. Bangga menjadi bangsa Indonesia. Bangga melahirkan pengorbanan. Bangga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan Indonesia. Sebagaimana para pahlawan. Bangga dapat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Para atlet bangga memberikan prestasi terbaiknya untuk mengharumkan nama bangsa. Bangga memakai produk buatan Indonesia. Prajurit TNI bangga menjaga pertahanan Indonesia dari serangan dan ancaman disintegrasi. Karyawan bangga pada profesi membuat mereka bekerja lebih produktif. Bangga dengan keluarga melahirkan rasa sayang. Bangga pada guru terbaik menumbuhkan rasa hormat.

Sadar

Sikap sadar meningkatkan rasa dan ingat pada tindakan yang harus dilakukan. Paham tindakan mana yang mesti dihindari. Sadar hukum mendorong orang taat pada aturan hukum. Menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

Sadar bencana mendorong orang mengetahui potensi dan cara mengurangi resiko bencana. Melakukan tindakan pencegahan. Sadar kebersihan membuat kita semakin hidup sehat. Hidup sehat mencegah dari munculnya sejumlah penyakit.

Peduli

Sikap peduli memotivasi kita untuk membantu. Meringankan masyarakat yang diuji musibah, bencana, atau kesulitan hidup. Peduli membuat kita terus melakukan pembenahan dalam organisasi. Peduli merupakan sikap keberpihakan atas ketidakadilan yang menimpa suatu bangsa. Keberpihakan pada palestina merupakan sikap peduli nila-nilai kemerdekaan dan kemanusiaan.

Peduli membuat kita memilih peran yang tepat dalam pembangunan bangsa. Peduli membuka pikiran kita untuk mengambil langkah-langkah nyata perbaikan. Peduli membuat kita semakin empati pada mereka yang hidup dalam kekurangan.

Kritis

Masalah selalu ada di sekitar kita. Kritis mendorong kita peka pada persoalan. Melihat persoalan lebih cermat dan detail. Kritis berarti tidak rela membiarkan pelanggaran terjadi. Kritis berarti tidak sepakat pada kebijakan yang merugikan negara.

Kritis bermakna tidak mau ketidakadilan tumbuh subur. Kritis berarti peka bahwa ada yang salah dalam tata kelola pemerintahan. Ada yang tidak beres dalam sistem perusahaan. Kritis bagai mahasiswa menyuarakan aspirasi kepentingan masyarakat yang didukung data yang valid. Kritis bagi penegak hukum menolak segala suap.

Solutif

Kritis saja belum cukup, karena kritis hanya peka pada persoalan. Mengemukakan masalah sebaiknya disertai dengan solusi, sehingga masalah tidak hanya menjadi bahan pembicaraan. Sikap solutif berarti ketika tahu ada masalah, bisa memberikan jalan keluar. Masalah terpecahakan dan aktivitas dapat berjalan normal.

Solutif mendorong kita melahirkan ide atau gagasan. Ide membuka kelancaran proses aktivitas. Gagasan memberikan dampak signifikan. Waktu krisis mendera perusahaan. Pimpinan dan segenap perusahaan mencari solusi bersama. Agar perusahaan tetap bertahan dan karyawan dapat tetap bekerja.

Sikap solutif membuat bangsa Indonesia semakin maju. Sikap solutif membuat rakyat semakin sejahtera. Sumber daya dapat dikelola secara efektif melalui tindakan yang lahir dari sikap solutif.

Sumber foto: Sindonews